Kades Kebun Pisang bantah tudingan perselingkuhan. (ft-ist) |
TAPTENG, KLIKMETRO.COM - Terkait isu perselingkuhan Kepala Desa Kebun Pisang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan mantan bendahara Desa Gunung Kelambu di media sosial telah diklarifikasi Camat Badiri, Ahmad Saufi Pasaribu menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar.
"Klarifikasi disampaikan langsung oleh Kepala Desa Kebun Pisang sendiri pada Senin, 20 Januari 2025, di kantor Kecamatan Badiri," tulis Pemkab Tapteng dalam Pres rilis yang dikutip, Selasa (21/1/2024).
Menurut keterangan Kepala Desa Kebun Pisang, perdebatan yang terjadi di depan Grafari Sibolga pada Kamis, 9 Januari 2025, pukul 16.00 WIB, bukanlah karena perselingkuhan, melainkan masalah pinjaman uang.
Pada September 2024, Kepala Desa Kebun Pisang meminjam Rp10.000.000 kepada mantan bendahara Desa Gunung Kelambu.
"Karena mantan bendahara tidak memiliki uang sebanyak itu, ia mengarahkan Kepala Desa kepada temannya, Sondang Sitompul, warga Sibolga Julu," tulis klarifikasi ini.
Pinjaman tersebut seharusnya dilunasi pada Desember 2024, namun hingga jatuh tempo, belum juga terbayarkan. Hal ini membuat Sondang Sitompul mendesak pelunasan karena membutuhkan uang tersebut untuk biaya berobat anaknya.
Pertemuan di depan Grafari Sibolga terjadi ketika Kepala Desa Kebun Pisang, bersama istrinya, dan mantan bendahara Desa Gunung Kelambu bertemu dengan Sondang Sitompul untuk membahas tunggakan tersebut. Perdebatan pun terjadi karena Kepala Desa belum mampu melunasi pinjamannya.
Klarifikasi tersebut disampaikan kembali pada pertemuan kedua di kantor Camat Badiri pukul 15.00 WIB, dihadiri oleh Kepala Desa Kebun Pisang, istrinya, mantan bendahara Desa Gunung Kelambu, suaminya, Camat Badiri, Sekretaris Kecamatan, dan Kepala Seksi Pemberdayaan Desa.
Baik mantan bendahara maupun istri Kepala Desa membenarkan kronologi yang disampaikan. Camat Badiri menegaskan bahwa Kepala Desa Kebun Pisang siap bertanggung jawab atas kebenaran klarifikasi ini.
Kemudian oknum Kades Kebun pisang juga siap menerima konsekuensi hukum dan jabatan jika keterangannya terbukti salah," jelasnya.
Namun sangat disayangkan keterangan Kades Kebun Pisang Tapteng berbanding terbalik dengan kejadian sebetulnya, bahwa berdasarkan informasi dari warga sekitar yang menyaksikan di lokasi hotel, telah terjadi keributan dimana oknum Kades Kebun Pisang tersebut sempat diamankan pihak keluarga dari mantan bendahara korban perselingkuhan yang sempat grebek mau melarikan diri dari hotel tersebut.
Saat terjadi keributan, oknum kades sempat melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor Beat yang dikendarainya di hotel itu.
"Kami selaku warga disini memang mendengar ada keributan katanya selingkuh gitu, pas kami lihat rupanya ada yang diamankan warga," ucap warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut.
Kemudian warga juga menilai pihak hotel memang sudah sering menyembunyikan informasi terkait kejadian apapun di hotelnya, baik perselingkuhan maupun kejadian lainnya.
"Yah, kami selaku masyarakat disini curiga kok ada ribut-ribut di hotel. Saat kami lihat sudah ada yang diamankan, selebihnya kami tidak tau lagi," ungkapnya.
Diketahui, bahwa diduga kabar perselingkuhan antara Kades Kebun Pisang dan mantan Bendahara Desa Gunung Kelambu Kelurahan Hutabalang Kecamatan Badiri ini sudah lama menjalin hubungan cinta terlarang.
Atas kejadian tersebut, beredar isu dikalangan masyarakat Kelurahan Hutabalang kalau mantan bendahara Gunung Kelambu telah mangajukan pengunduran diri sebagai bendahara yang diduga malu ketahuan selingkuh.
Tak hanya itu, oknum kades tersebut juga mengakui perselingkuhan dirinya tersebut dengan bendahara gunung kelambu dan tidak ingin dipublikasi saat dikonfirmasi wartawan, pada jumat (18/1/2025) malam di Kecamatan Badiri, Tapteng. (rz)