Dr. Mei Linda Suryanti Lubis, SSTP, M.AP. (ft-ist) |
BATUBARA, KLIKMETRO.COM - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Batubara sukses memperoleh target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2024 sebesar Rp 153 miliar. Dimana pada tahun sebelumnya, PAD yang diperoleh hanya Rp 103 miliar.
Pencapaian ini tak terlepas dari 'tangan dingin' sosok wanita tangguh yakni Kepala Dinas Perizinan Terpadu Dr. Mei Linda Suryanti Lubis, SSTP, M.AP. yang dilantik secara defenitif pada November 2023 lalu kemudian mendapat amanah dari Pimpinan Kepala Daerah dan Baperjakat menjadi Penjabat pelaksana tugas (Plt) di Kaban Bapenda Batubara.
Dalam siaran persnya, Dr. Mei Linda mengatakan jika posisi jabatannya sudah sesuai petunjuk dan Dasar hukum untuk menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) yang tertuang dalam Dalam Pasal 14 ayat (1), ayat (2), dan ayat (7) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, dan juga Surat edaran nomor 2/SE/VII/2019 Tentang Kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas Dalam Aspek Kepegawaian.
"Terkait kritik dari beberapa control sosial yang menyatakan saya rangkap jabatan, adalah tidak benar dan tidak terbukti secara sah.
Pada dasarnya kritik dan masukan yang sifatnya konstruktif dari elit masyarakat tentu kita terima dengan baik, untuk semangat pembaharuan kedepan. Sehingga wajar untuk diluruskan tidak ada istilah rangkap jabatan dalam satu jabatan struktural definitf dan satu jabatan pelaksana tugas," kata Mei Linda.
Adanya kritikan mengenai rangkap jabatan, dia menyarankan untuk konfirmasi lebih lanjut ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
"Agar lebih jelas saya sarankan untuk konfirmasi lebih lanjut mengenai mekanisme pengangkatan plt, tugas pokok dan fungsi ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Perlu saya garis bawahi juga, di bawah kepemimpinan saya, bapenda ini sudah mencapai target PAD sebesar Rp 153 milliar, di mana tahun 2023 oleh pejabat defenitif sebelumnya hanya mencapai realisasi pajak sebesar Rp 103 miliar, begitu juga dengan perizinan di mana tahun lalu target Rp 700 juta meningkat menjadi Rp 1 miliar," tutup Mei. (dani)