Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Hj Sri Rezeki AMd menggelar Reses Masa Sidang 1 Tahun 2024-2025 di Jalan Garu 2, Medan Amplas, Sabtu (7/12/2024). |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Hj Sri Rezeki AMd menggelar Reses Masa Sidang 1 Tahun 2024-2025 selama 3 hari, Sabtu - Senin (7-9/12/2024) di berbagai lokasi.Reses ini merupakan perdana bagi dewan yang dilantik pada 17 September 2024 lalu. Pada pertemuan dengan masyarakat, Sri Rezeki menyebutkan reses digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Ratusan warga menghadiri kegiatan Reses Anggota DPRD Medan Hj. Sri Rezeki AMd yang digelar di Jalan Garu 2, Medan Amplas, Sabtu (7/12/2024). (ft-maria/klikmetro) |
"Penyerapan aspirasi merupakan bagian tanggung jawab legislatif kepada konstituennya. Jadi ini merupakan kesempatan bapak dan ibu menyampaikan permasalahan kepada kami selaku anggota dewan," ujar Sri Rezeki dihadapan ratusan warga yang hadir saat menggelar reses di Jalan Garu 2, Lapangan Mulia, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (7/12/2024).
Politisi PKS ini menyebutkan, masyarakat dapat menyampaikan permasalahan mulai dari infrastruktur sampai sosial dan akan ditampung untuk kemudian disaring menjadi pokok pikiran DPRD Medan.
"Tak semua pertanyaan bisa saya jawab, tapi bisa saya sampaikan atau pun mengakomodir untuk diteruskan ke eksekutif (Pemko Medan)," jelas dewan Dapil IV yang meliputi Kecamatan Medan Area, Medan Kota, Medan Denai dan Medan Amplas ini.
Di sesion tanya jawab, Yeni, warga Garu 2 B menyoalkan diberlakukannya aplikasi JKN setiap kali berobat menggunakan BPJS. Hal ini menjadi kendala bagi lansia (lanjut usia) yang kebanyakan tidak mengerti menggunakan ponsel. Selain itu, Yeni juga menyampaikan maraknya judi online dan meminta pemerintah memberantasnya.
Sementara Erlidiani, warga Jalan Seser Amplas menyampaikan persoalan tiang listrik yang sudah miring di lingkungannya sehingga dikuatirkan tumbang. Dia berharap agar pihak terkait segera melakukan pergantian tiang.
Sedangkan Aminah, warga Jalan Garu mengharapkan adanya perhatian terhadap pegawai honorer karena gajinya 3 atau 4 bulan sekali.
Masih di lokasi yang sama, Eli, warga Jalan Garu 1 menyampaikan banyak lampu jalan mati sehingga rawan terjadi kecelakaan maupun kriminalitas.
Sri Rahayu mengharapkan pengaspalan jalan di gang. Karena kondisinya kerap becek jika hujan.
Di kesempatan itu juga, Rahma, warga Garu mengeluhkan maraknya begal sehingga menimbulkan ketakutan. Apalagi pelaku begal kebanyakan masih berstatus pelajar.
Menanggapi aspirasi, Hj Sri Rezeki menyebutkan aplikasi JKN intinya untuk mempermudah agar tidak terjadi antrian saat berobat. Dia juga menghimbau agar masyarakat berobat dengan menggunakan UHC. "Hanya dengan KTP, masyarakat bisa berobat gratis," ujarnya.
Terkait permasalahan lampu jalan, tiang listrik maupun infrastruktur, Sri Rezeki meminta warga mengirim foto dan memberikan alamat jelas sehingga nantinya dapat diakomodir untuk diteruskan ke instansi terkait.
Menyoal begal dan judi online, disebutkan saat ini pemerintah dan pihak kepolisian melakukan penertiban dan menutup ribuan situs judi online. Pelaku yang terlibat juga sudah ditangkap.
"Kita dukung apa yang sudah dilakukan pemerintah dan pihak kepolisian. Kita juga berharap pelaku-pelaku begal ditindak tegas agar memberikan efek jera," tukasnya. (mar)