Bawaslu Sumut Ajak Masyarakat Laporkan Praktek Politik Uang

Rabu, 02 Oktober 2024 / 20.36

 Kordiv Humas Datin Bawaslu Sumatera Utara, Saut Boang Manalu saat membuka acara Rapat Dalam Kantor (RDK) sesi pertama Bawaslu Sumut yang dilaksanakan di Sekretariat Bawaslu Toba, Selasa (1/10/2024). (ft-ist)

TOBA, KLIKMETRO.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara mengajak seluruh masyarakat agar pro aktif dalam mengawasi dan melaporkan praktik politik uang.

Ajakan ini disampaikan Kordiv Humas Datin Bawaslu Sumatera Utara, Saut Boang Manalu saat membuka acara Rapat Dalam Kantor (RDK) sesi pertama Bawaslu Sumut yang dilaksanakan di Sekretariat Bawaslu Toba, Selasa (1/10/2024).

“Kami akan terus menyisir setiap jengkal kekuatan rakyat, kekuatan publik untuk bersama Bawaslu mencegah pergerakan politik uang pada Pemilihan Serentak 2024,” katanya pada acara yang dihadiri elemen organisasi pemuda, pemilih pemula, insans pers serta tokoh agama dan masyarakat tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Organisasi dan Kerja Sama Komunitas Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Sumatra Utara Hendrik Sitanggang menyarankan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatra Utara bersama Komisi Pemberantasan Korupsi hendaknya mengedepankan pencegahan. 

"Bawaslu bersama dengan KPK mengedepankan pencegahan dalam membangun optimis melawan politik uang. Selama ini Bawaslupun sudah kelihatan menindak dan mencegah melalui Gerakan Tolak Politik Uang (Getolpun)," kata Hendrik.

Dia menambahkan media sebagai corong informasi dan komunikasi berperan untuk mengedukasi masyarakat. 

“Mari ikut sebarkan pemberitaan untuk menghindari ujaran kebencian. Dengan sistem yang baik pemilu diharapkan tetap terjaga," tegasnya. 

Anggota Bawaslu Toba Thomson Manurung menambahkan untuk menyukseskan Pilkada serentak dia mengajak seluruh elemen masyarakat agar berperan serta mengawasi pemilu.

"Ambil hak pilih sebagai warga negara Indonesia. Bawaslu mengajak masyarakat menysukseskan pemilu. Pemilih pemula berperan untuk berhak memilih dan menolak politik uang. Politik uang merupakan ancaman atau perusak demokrasi,” pungkasnya. (red)

Komentar Anda

Terkini