Kondisi jalanan di Kota Medan sesuai diguyur hujan, Minggu (3/9/2023) malam. (ft-istimewa) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Hujan deras yang turun di Kota Medan pada Minggu (3/9/2023) sore, telah merendam sejumlah ruas jalan pada beberapa kawasan di Kota Medan. Padahal di ruas-ruas jalan tersebut, sistem drainasenya atau paritnya telah terpasang U-Ditch. Namun sayang, wilayah tersebut masih mengalami banjir.
Kekecewaan pun disampaikan sejumlah warga Kota Medan yang menilai proyek pengorekan drainase dan pemasangan U-ditch tak mampu mengatasi banjir.
"Sepertinya pak wali ini gagal menata kota Medan menjadi lebih baik malah terlihat makin mundur, terbukti janji-janjinya tidak ditepati banyak proyek gagal seperti lampu pocong dan membuat penyempitan jalan di pajak ikan lama. Kalau gak mampu tidak usah ambisi untuk nyalon jadi Gubsu, tangani kota Medan saja belum becus apalagi provinsi sumut nanti masyarakat yang merasakan dampak negatifnya," cetus salah seorang warga, Adrian di akun sosialnya saat mengomentari postingan banjir kota Medan, Minggu (3/9/2023).
Sindiran pedas juga dilemparkan oleh warga lain yang menyatakan ia bersyukur bahwa banjir kini sudah merata di kota Medan.
"Dulu banjir hanya di beberapa titik, tapi alhamdulillah sekarang sudah makin merata kemana-mana. Terimakasih pak," kata Zoel.
Hal ini juga dialami langsung oleh Anggota DPRD Medan, Wong Chun Sen Tarigan saat melintas di kawasan jalan yang terendam banjir, mulai dari Jalan Thamrin, Jalan Asia, Jalan Sutomo, Jalan Perintis Kemerdekaan hingga Jalan HM Yamin pada Minggu (3/9/2023) malam.
“Kita harap ini menjadi perhatian Pemko Medan, khususnya Kadis SDAMBK (Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi) Medan, Topan Ginting. Seharusnya kalau sudah terpasang U-ditch, setidaknya jalanan tidak tergenang banjir dengan genangan air yang terbilang tinggi,” ucap Wong, Senin (4/9/2023).
Menurut Politisi PDI-P kota Medan ini, jalan yang dilaluinya sudah layaknya seperti anak sungai. Tentunya hal ini sangat merugikan masyarakat pengguna jalan yang melintas, seperti pengemudi sepeda motor dan becak bermotor maupun angkutan penumpang yang mogok akibat terendam banjir.
“Tujuan awal pemasangan U-Ditch untuk mengatasi banjir atau genangan air, tapi kenyataannya ketika hujan deras turun sekitar 30 menit saja, ketinggian air hampir setengah lutut orang dewasa,” ujarnya heran.
Untuk itu, sambung Wong, pihaknya meminta Dinas SDABMBK untuk melakukan pengecekan kembali aliran U-Ditch yang sudah dibangun, apakah mengalir atau tidak.
“Sehingga air hujannya tidak merendam badan jalan maupun bangunan-bangunan yang ada disekitarnya,” katanya.
Berdasarkan amatan, banjir tersebut menimbulkan kemacetan panjang di kawasan Jalan Guru Patimpus, Jalan Adam Malik hingga persimpangan Jalan Gatot Subroto. Begitu juga di Jalan Laksana, Jalan Rahmadsyah dan Jalan Amaliun, pemukiman warga juga mengalami banjir di kawasan tersebut.
Banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang mogok dikarenakan ketinggian air banjir lumayan tinggi. Terlihat juga gorong-gorong yang dibangun dan dikorek justru tampak tidak mampu menampung debit air alhsil tumpah kembali ke jalanan. (sit/mar)