Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes saat menfhadiri peringatan Hari Jantung Sedunia 2023 pada 29 September di Halaman Biro Rektor USU, Kamis (28/9/2023). (ft-ist) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Penyakit kardiovaskular (Cardiovascular Disease) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Diperkirakan setiap tahunnya 17,3 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian. Pengobatan penyakit jantung juga tidaklah murah. Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar di Indonesia.
Hal ini dikatakan Pj Gubernur Sumut diwakili Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes menghadiri peringatan Hari Jantung Sedunia 2023 pada 29 September di Halaman Biro Rektor USU, Kamis (28/9/2023).
"Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2022 pembiayaan kesehatan terbesar adalah untuk penyakit jantung yakni sebesar Rp12,144 triliun yang cenderung naik dibandingkan tahun lalu yakni sebesar Rp8,671 triliun," katanya.
Menurutnya, penyakit jantung atau kardiovaskular memang masih menjadi berita buruk karena merupakan pembunuh nomor satu. Namun, berita baiknya, penyakit ini sangat mungkin untuk bisa dicegah. Ada beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat dimodifikasi dan harus diperhatikan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, seperti kurang berolahraga, merokok, mengkonsumsi alkohol dan pola diet yang buruk.
World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia merupakan kampanye di bidang Kesehatan jantung terbesar yang diselenggarakan secara global oleh lebih dari 90 negara. "Hari Jantung Sedunia 2023 diperingati pada 29 September. Hari Jantung Sedunia tahun ini mengangkat tema "Use Heart Know Heart"," ungkapnya.
Ia menjelaskan Use Heart berarti berpikir secara berbeda dalam membuat keputusan, bertindak secara berani, dan membantu orang lain. Sedangkan Know Heart, bermakna tahu dan kenali akan kondisi jantung diri sendiri.
Ia mengakui peringatan hari jantung sedunia merupakan pengingat bagi seluruh orang di seluruh dunia untuk akan pentingnya memelihara kesehatan jantung. Peringatan Hari Jantung sedunia tahun ini berfokus pada 2 langkah penting yakni because we love and protect only what we know (karena kita hanya mencintai dan melindungi apa yang kita tahu).
"Dari sini kita belajar bagaimana untuk mulai mencintai akan kesehatan jantung diri sendiri dan mulai sadar untuk melindunginya dari ancaman penyakit-penyakit kardiovaskular," ujarnya.
Sedangkan because when we know more, we can take better care (karena dengan mengetahui lebih banyak, kitab bisa lebih untuk menjaganya).
"Pengetahuan akan kesehatan jantung, faktor-faktor resiko penyebab penyakit jantung serta langkah-langkah dini sebagai upaya pencegahan penyakit jantung perlu sejak dini kita tanamkan dalam diri kita masing-masing agar ke depannya kita dapat secara lebih lagi tahu untuk menjaga kondisi jantung kita," bilangnya.
Hari jantung sedunia tahun 2023 ini akan menjadi kesempatan bagi semua orang untuk sadar akan cara terbaik untuk menggunakan jantungnya masing-masing dan tahu bagaimana mengenali tanda-tanda kelainan pada jantungnya. Mari mulai kenali diri sendiri dengan Menari (Meraba Nadi Sendiri) sebagai langkah dini untuk mendeteksi kelainan irama jantung yang dapat menyebabkan komplikasi stroke, gagal jantung hingga kematian.
Kegiatan itu dilaksanakan fun run 5k, fun walk, senam jantung indonesia, periksa nadi sendiri, simulasi bantuan hidup dasar, donor darah dan dilengkapi dengan doorprize.
Tampak hadir Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi para Wakil Rektor, Dekan di lingkungan USU, para Guru Besar, Civitas Akademika dan masyarakat komunitas Jantung Sehat di Medan, Kabid Dokkes mewakili Kapolda Sumut, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki) Sumut dr Faisal Habib SpJP (K). (sit)