Polisi dan pelajar saling tos pasca aksi demo di depan DPRD Sumut. ft/mtc |
Pelajar sepakat mengakhiri demo, setelah mendengar arahan dari Kapolrestabes Kombes pol Dadang Hartanto, sore harinya.
Kapolrestabes mengimbau pelajar yang ikut aksi demo agar meninggalkan lokasi dan segera pulang. Karena orang tua mereka dan keluarga di rumah menunggu mereka pulang dari sekolah.
Akhirnya seluruh pelajar yang ikut aksi bersepakat untuk mengakhiri demo dengan bersalam-salaman atau tos antara polisi dengan pelajar
"Hidup polisi, hidup polisi, hidup polisi," begitu teriakan para pelajar yang melakukan tos dengan polisi dan berangsur-angsur meninggalkan arena demo di depan kantor DPRD Sumut dan DPRD Medan.
Pemandangan seperti itu membuat kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri suasana hiruk pikuk aksi demo yang melelahkan dan menjadi sumber kemacetan. Pasca kesepakatan mengakhiri demo, pelajar yang hendak pulang dinaikkan ke dalam truk dan dibawa ke Markas Brimob di Jalan KH Wahid Hasyim, kemudian orang tuanya dipanggil untuk menjemput anak-anaknya.
Sebelumnya, aksi demo massa berlangsung ricuh sehingga sejumlah fasilitas negara rusak. Pagar DPRD Medan jebol, pos sekurity hancur, kaca-kaca pecah akibat lemparan batu. Sejumlah kendaraan dan korban juga terkena hujanan batu. Bahkan ditengarai terjadi aksi penjarahan di pos sekurity DPRD Medan. (mar/mt)