Terungkap di Rapat R-APBD 2020, Kondisi Puskesmas di Medan Memprihatinkan

Rabu, 28 Agustus 2019 / 20.20
Komisi II DPRD Medan rapat pembahasan R-APBD 2020 dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
KLIKMETRO.com, MEDAN - Keberadaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Medan kondisinya banyak yang tidak layak dan memprihatinkan, mulai dari kondisi fisik yang buruk, letak lokasi yang masuk ke gang hingga rawan kejahatan.

Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan R-APBD TA 2020 yang diselenggarakan Komisi II DPRD Medan bersama Dinas Kesehatan dan seluruh Kepala Puskesmas di Kota Medan, di ruang Badan Anggaran (Banggar) kantor dewan, kemarin (26/8).

Rapat dipimpin Ketua Komisi II HT Bahrumsyah dan dihadiri sejumlah anggota DPRD Medan lainnya Anton Panggabean SE MSi, H Jumadi SPdI dan H Rajudin Sagala.

Awalnya, para Kepala Puskesmas enggan menjelaskan program kerjanya. "Kami persilahkan, tidak perlu takut menyampaikan program yang memang diperlukan di lapangan," ujar Bahrumsyah yang dikuatkan H Jumadi SPdI. "Kami minta, anggaran Rp.147 miliar yang dianggarkan untuk Puskesmas bisa terserap dengan maksimal,"ujarnya.

Menanggapi itu, Kepala Puskesmas Sei Agul Dr Nurainun Lubis mengaku pihaknya mengajukan anggaran Rp.2 miliar lebih di R-APBD TA 2020. "Saat ini Puskesmas kami bangunannya berupa rumah. Kami mengharapkan Puskesmas dibangun kembali. Saat ini saja satu ruangan lima staf," ungkapnya seraya menambahkan pihaknya juga memerlukan Satpam laki-laki karena seluruh personil Puskesmas saat ini perempuan.

Kondisi Puskesmas tidak layak juga diakui Drg Susi, Kepala Puskesmas Simpang Limun. Diakuinya kondisi Puskesmasnya tidak layak karena lokasinya berada di pasar tradisional. "Puskesmas sudah tidak layak, tempatnya di pasa tradisional, lokasinya kerap banjir dan bau,"katanya mengakui pihaknya sudah mengajukan relokasi tapi belum juga direalisasikan. Susi juga mengharapkan penambahan Petugas Harian Lepas (PHL) untuk perekam medik.

Hal sama juga disampaikan Dr Zulheri, Kepala Puskesmas Helvetia yang menyebutkan Puskesmas yang dipimpinnya merupakan bangunan tua. "Posisinya di Jalan Kemuning, di dalam gang. Kami sudah mengajukan penambahan daya listrik namun pihak PLN tidak bersedia menyambungkan aliran listriknya karena beralasan bangunan sudah tua," jelasnya. 
Selain itu, pihaknya juga meminta pengadaan ambulance dan Satpam untuk menjaga Puskesmas.

Kepala Puskesmas Kampung Lalang Dr Apida dalam kesempatan itu mengatakan saat ini akses ke Puskesmas sangat memprihatinkan, selan rawan banjir, juga rawan rampok dan maling. "Sepeda motor juga berhilangan, pintu dan jendela pun diambil maling," jelasnya.
 Dengan kondisi saat ini, para Kepala Puskesmas berharap keinginan mereka bisa direalisasikan pada tahun 2020. (mar)
Komentar Anda

Terkini