Balitbang rapat koordinasi menngatasi masalah genangan air dan banjir di Kota Medan. |
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kepala Balitbang Drs Farid Wajedi MSi membuka rapat koordinasi mengenai tata kelola air di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Medan tersebut. Rapat ini bertujuan untuk mencari solusi atas masalah genangan air atau banjir di Kota Medan.
Ada pun 5 titik lokasi utama yang dianggap urgent dan senantiasa menjadi langganan genangan air maupun banjir yakni seputaran Lapangan Merdeka sampai Jalan Jawa (Center Point Medan), Medan Plaza, Jalan Letda Sujono, Jalan Bunga Cempaka (Medan Selayang), Amplas (seputaran Jalan Bajak). Dari 5 titik lokasi utama tersebut, tim kemudian mengerucutkan menjadi 2 titik yang dinilai paling rawan, yakni seputaran Lapangan Merdeka sampai Jalan Jawa (Center Point Medan) dan Jalan Bunga Cempaka (Medan Selayang).
Ketua Pokja Jaringan Litbang Bidang Infrastruktur Dr Cut Nur Aini mengatakan, setiap lokasi punya masalah/penyebab banjir yang berbeda-beda dan untuk setiap masalah yang berbeda ini tentu diperlukan penyelesaian yang berbeda pula. Dia mencontohkan di Jalan Bunga Cempaka (Medan Selayang), masalah yang terjadi adalah menumpuknya sampah sehingga menutup jalan keluar-masuknya air. Akibatnya setiap hujan deras turun, air meluap sehingga mengenangi jalan maupun rumah warga sekitar.
Dalam rapat ini Kepala Balitbang Pemko Medan Setdako Medan Farid Wajedi, meminta kepada pihak Dinas PU agar segera menyiapkan master plan untuk menyelesaikan masalah genangan air yang terjadi di sejumlah titik di Kota Medan setiap kali hujan deras turun. “Setelah itu barulah kita membuat grand design terkait penanganan banjir ini,” ungkap Farid Wajedi.
Rapat koordinasi berlangsung cukup seru, masing-masing peserta yang hadir memaparkan pandangan maupun solusi guna mengatasi genangan air maupun banjir. Rapat berakhir dengan melahirkan rancangan untuk melakukan studi kasus. Dalam rancangan ini akan diidentifikasi apa faktor yang menyebabkan terjadinya genangan air maupun banjir di seputaran Lapangan Merdeka sampai Jalan Jawa (Center Point Medan) dan Jalan Bunga Cempaka (Medan Selayang).
“Berdasarkan hasil identifikasi yang kita lakukan nanti, insyaAllah kita dapat menghasilkan solusi dalam mengatasi genangan air maupun banjir yang ada di 2 lokasi tersebut. Sebab, outputyang dihasilkan nanti tidak hanya sekedar laporan tapi berupa model penyelesaian. Apapun hasilnya, data adalah kunci. Jika data kita valid, tentu hasilnya baik,” pungkasnya. (rel)