Anggota DPRD Medan Parlaungan Simangunsong. |
Padahal beberapa waktu lalu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi sudah mengingatkan manajemen PT PLN agar tidak ada pemadaman selama di bulan ramadan.
Namun kenyataannya, pemadaman beberapa kali terjadi di Kota Medan. Pada saat umat Islam menjalankan ibadah tarawih, maupun hendak sahur.
Seperti yang terjadi kemarin, Rabu (29/5), listrik padam di kawasan Marelan sekira pukul 3 dinihari di saat warga hendak memasak untuk sahur. Listrik padam hampir 2 jam. Menjelang subuh, listrik baru kembali normal.
"Sudah berulangkali ditelpon ke call center PLN 123, katanya akan segera disampaikan ke unitnya. Tapi listrik baru hidup setelah hampir azan subuh, "ungkap Irma Suryani, warga Marelan, Gang Manggis, Kelurahan Tanah 600.
Kondisi listrik padam, membuat ibu anak lima ini kelabakan memasak dengan hanya diterangi cahaya lilin. "Hajab PLN ini, tak ada perasaan padamkan listrik. Mengganggu ibadah aja di bulan ramadan, "kesalnya.
Sementara berdasar informasi dari layanan call center PLN, tidak diketahui jelas apa penyebab pemadaman. Dua kali dihubungi dan diterima oleh operator bernama Wira mengatakan, belum diketahui apa penyebab terjadinya pemadaman listrik.
Menanggapi pemadaman listrik, Anggota Komisi IV DPRD Medan Parlaungan Simangunsong mengharapkan, agar PLN siaga 24 jam menjaga kenyamanan listrik warga. Selain itu, diperlukan perawatan secara berkala pada mesin-mesin pembangkit maupun jaringan, agar jika terjadi gangguan dapat segera teratasi.
"Kalau ada pemadaman cepat ditangani. Itulah makanya tim harus siaga 24 jam. Jangan sampai menimbulkan hal-hal negatif di kalangan masyarakat,"himbau politisi Demokrat ini.
Kendati dia mengakui, kemungkinan pemadaman yang terjadi hanya pemadaman kecil, namun hal itu sangat mengganggu kenyamanan warga. Terutama umat muslim yang sedang menjalankan ibadah di bulan suci ramadan.
"Apalagi ini bulan ramadan, selayaknya PLN sudah mempersiapkan segala kemungkinan jika terjadi gangguan listrik,"tukasnya. (riz)