Banjir di depan Suzuya Marelan mengakibatkan lalu lintas macet dan beberapa kendaraan bermotor mogok. |
Amatan wartawan di lokasi tepatnya di depan Suzuya, genangan air yang mencapai betis orang dewass itu mengakibat beberapa kendaraan bermotor mogok. Lalu lintas macet total.
Sementara saluran drainase tampaknya kurang berfungsi. Air menggenang di parit dan meluap ke jalanan.
Lalu lintas macet akibat jalan Marelan Raya tergenang. |
"Bertahun-tahun kekgini kami rasakan. Kalau hujan jalan di Marelan ini langsung banjir. Pulaknya toko-toko disini sengaja nutup drainase biar makin lebar lokasi usahanya "gerutu Dian Putra, warga Gang Manggis, Marelan.
Sementara Khodir, kepala lingkungan di Kelurahan Tanah 600, Marelan, mengakui sudah 14 tahun tak ada pengorekan drainase di sepanjang jalan protokol Marelan Raya. Dia juga menyebutkan, banyak pelaku usaha di sepanjang jalan protokol sengaja menutup drainase untuk meluaskan lokasi usahanya.
"Karena ini jalan protokol, yang melakukan pengorekan harus Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Sumut. Tapi sejak 2004, tak ada pengorekan,"kata Khodir.
Lanjutnya lagi, harusnya pihak PU rutin melakukan pengorekan agar jalanan tak tergenang. "Kita berharap Dinas PU propinsi segera membongkar drainase yang ditutup para pelaku usaha, agar jalan Marelan ini bebas banjir,"harapnya. (mar)