Aksi demo driver Gojek di Komplek CBD Polonia. |
Mereka memprotes pihak Gojek yang melakukan pemutusan hubungan mitra sepihak dan pengurangan jumlah bonus. Mereka juga meminta banding massal dan statemen resmi dari Gojek.
Dalam aksinya, driver ojol ini juga menolak perekrutan pengemudi baru, karena akan menimbulkan persaingan tak sehat terhadap sesama ojol.
"Kami minta pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membantu menindak aplikator nakal yang menyengsarakan para pengemudi. Jika keinginan kami tak dipenuhi, kami akan boikot Pilpres dan Pileg 2019," teriak massa di depan Kantor Gubsu.
Sementara di Kantor Gojek perwakilan di Medan, Komplek CBD Polonia, massa ojol beramai-ramai membakar atribut Gojek. Seperti jaket dan helm. Hal itu lantaran pertemuan 10 perwakilan yang masuk ke kantor Gojek tidak mendapati hasil yang pasti.
"Pihak Gojek meminta waktu 7 hari kerja terkait pemutusan mitra ini. Kami minta banding massal,"sebut seorang driver Gojek.
Mereka meminta pihak Gojek bersikap adil melakukan pemutusan mitra dan tidak bertindak semena-mena.
Seperti disampaikan J Surbakti, driver Gojek. Pihak Gojek menuding driver menggunakan 'tuyul' maupun akun palsu lainnya. "Harusnya dilakukan pengecekan, jangan suspend mendadak kekgini. Cemana kami nyari nafkah buat keluarga, jangan tambah pengangguran lah,"kata warga Jamin Ginting ini. (mar)