Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ST menyaksikan penyerahan bantuan bibit sapi betina pada kelompok tani di Tapanuli Selatan. |
Kegiatan penyerahan ini disaksikan Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ST karena merupakan salah satu aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses yang digelarnya di Kabupaten Tapsel.
Pada kru media ini, Sutrisno memaparkan kegiatan Pengembangan Pembibitan dan Produksi Ternak Sapi Potong 2018 merupakan sumber dana APBD 2018. "Kegiatannya pada 17 Nopember kemarin,"kata Sutrisno, Rabu (21/11/2018).
Lanjutnya lagi pada kegiatan Reses DPRD Sumut beberapa waktu sebelumnya, beberapa usulan masyarakat berupa permintaan bantuan bibit ternak. Kemudian hasil reses tersebut ditetapkan melalui sidang paripurna DPRD sebagai pokok- pokok pikiran DPRD yang dijadikan sebagai salah satu sumber penyusunan program yang didanai oleh APBD.
Setelah kegiatan tersebut ditetapkan dalam APBD TA. 2018, maka kelompok tani/ ternak diusulkan melalui koordinasi dengan Pemerintah Tapanuli Selatan sesuai lokasi reses Sutrisno Pangaribuan. "Sehingga kegiatan tersebut telah sesuai dengan tahapan dan mekanisme penyusunan program anggaran pemerintah provinsi,"imbuhnya.
Penyerahan ternak dimulai dari Kelompok Tani/ Ternak ( KT) Tarida di Desa Damparan Haunatas, Kecamatan Saipar Dolok Hole, kemudian, KT Saba Uncang di kelurahan Sayurmatinggi, Kecamatan Sayurmatinggi, KT Murni I di Desa Kotatua, Kecamatan Tanotombangan Angkola, KWT Sinar Tani, di Desa Lumban Ratus, kecamatan Tanotombangan Angkola, KWT Sehati di Desa Ingul Jae Gadu, Kecamatan Tanotombangan Angkola, KWT Bina Karya di Desa Lumban Jabi- Jabi Aek Tembahan, Kecamatan Tanotombangan Angkola, KT Marsada di Desa Purbatua, Kecamatan Tanotombangan Angkola, dan KWT Indah Sejahtera di Desa Aek Uncim, Kecamatan Tanotombangan Angkola.
"Setiap KT/ KWT menerima 8 ekor sapi betina, pakan konsentrat 480 kg, obat-obatan, dan vitamin. Pihak ketiga selaku penyedia bertanggung jawab menganti bibit ternak selama 7 hari sejak diserahterimakan. Jika dalam 7 hari tersebut ada ternak yang sakit, mati, maka penyedia akan mengganti bibit baru. Setelah hari ke 8, dan selanjutnya menjadi tanggung jawab KT/ KWT,"papar Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini.
Pihak KT/ KWT juga secara swadaya mempersiapkan kandang sapi, pakan sapi, dan perawatan sapi, kemudian jika sapi tersebut mengalami sakit, maka segera koordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan dan dokter hewan kabupaten. Demikian juga dengan sapi pejantan, menjadi tanggung jawab KT/ KWT untuk menyediakannya, atau berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten untuk proses kawin suntik IB.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat secara berkelompok untuk membangun kemandirian ekonomi dan swasembada daging. Jika program ini berjalan dengan baik, seluruh pihak bahu membahu, gotong royong, maka kita akan berubah dari importir menjadi eksportir daging sapi.
Sekretaris Komisi D DPRD Sumut ini mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan membina, memfasilitasi berbagai kebutuhan KT/ KWT, sehingga tujuan pemerintah untuk memdorong kemandirian dan ketahanan pangan dapat tercapai.
"Sebagai anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara 7, Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan Kota Padangsidimpuan, kita mendorong tumbuh dan bangkitnya kelompok tani/ kelompok wanita tani secara partisipatif. Budaya gotong royong harus dikobarkan kembali, sehingga upaya mempercepat kemandirian dan ketahanan pangan segera tercapai,"kata Sutrisno seraya menambahkan, kegiatan itu dihadiri Yuni Siregar, Juliana Sitorus Staf Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pandapotan Gultom, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Tanotombangan Angkola, Armawi Batubara Staf PT. Daffa Buana Sakti. Setiap penyerahan sapi, pakan ternak, obat-obatan dan vitamin, langsung dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris KT/ KWT dan Kepala Desa masing-masing.
Pada kesempatan itu, Oloan Pulungan (56) salah seorang anggota Kelompok Tani Saba Uncang Sayurmatinggi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Sutrisno Pangaribuan yang memfasilitasi KT Saba Uncang mendapat bantuan ternak sapi dari pemerintah. "Kita sudah 73 Tahun merdeka, tetapi baru kali ini Weijk II Kelurahan Sayurmatinggi dapat bantuan ternak. Pada pemilu legislatif tahun 2014 kami belum mengenal dan tidak memilih Bapak Sutrisno Pangaribuan, tetapi beliau memperjuangkan kami saat ini,"katanya berterimakasih. (mar/riz)